Cara Mengatasi Anak Yang Susah Makan

Banyak sekali ibu-ibu rumah tangga yang mengeluhkan anak-anaknya yang susah makan. Dikasih makanan ini-itu tidak mau. Makan tidak dihabiskan. Bahkan, kadang makanan dilirik pun tidak. Sedih memang. Apalagi kalau badan anak-anak tambah kurus, sehingga gampang jatuh sakit.
Faktor penyebab anak susah makan ada dua yaitu fisik dan psikis.
Faktor fisik dikarenakan ada gangguan pada fisik anak, biasanya karena ada kelainan atau penyakit pada system pencernaan, seperti adanya infeksi pada saluran cerna, penyakit TBC, cacingan, alergi makanan, dan lain-lain. Untuk mengatasi hal ini, segera konsultasikan ke dokter anak.
Faktor psikis berhubungan dengan psikologi anak dan suasana makan. Biasanya, pada anak yang sering makannya dipaksa-paksa (sampai dimarahin), suasana makan yang tidak menyenangkan (sendirian tanpa didampingi orang tua), kondisi rumah tangga yang bermasalah, dll. Beberapa masalah tersebut sangat berpengaruh pada anak.
Lalu, bagaimana cara mengatasi anak yang susah makan :
  • Ciptakan suasana makan yang menyenangkan. Suasana makan yang menyenangkan akan membuat kenyamanan makan pada anak. Hindarkan gaya memaksa atau mengancam anak untuk makan. Hal ini akan menunjukkan bahwa makan adalah suasana yang tidak enak.

  • Variasikan makanan. Menu makan anak sebisa mungkin diganti-ganti setiap harinya. Selain mengenalkan berbagai jenis makanan, anak-anak tidak mudah bosan.

  • Bentuk makanan semenarik mungkin. Makanan yang modelnya menarik, anak-anak juga menyukainya. Sertakan garnis bila perlu. Akan lebih baik lagi, ajak anak-anak untuk menghias/menyajikan makanannya.

  • Minimalisir gangguan makan. Matikan televisi saat makan, jauhkan dari mainan, dll.
Anak diatas usia 6 bulan (setelah ASI Eksklusif) mendapatkan tambahan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Kenalkan balita dengan bermacam-macam jenis rasa makanan, mulai dari sayuran, buah, lauk, dan pauk. Pengenalan rasa sejak dini akan membantu anak menyukai berbagai jenis makanan. Untuk bayi dibawah 1 tahun makanan tersebut harus diblender atau dibentuk bubur (makanan lumat). Di atas satu tahun makanan dibentuk makanan lunak, dan diatas 2 tahun sudah dikenalkan makanan padat. Namun, pengenalan rasa pada anak-anak jangan terlalu tajam (menyengat) seperti terlalu asin, karena ketika sudah besar anak-anak akan menyukai makanan yang terlalu asin, dan berdampak pada kesehatannya (penyakit hipertensi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar