Stress Dapat Memicu Meningkatnya Nafsu Makan

SAAT seseorang mengalami stres, ada yang kehilangan nafsu makan, namun ada juga yang menghibur dirinya dengan makan. Kenapa bisa begitu?

Hal tersebut ternyata terjadi karena kebiasaan sejak kecil. Jika saat kecil, orangtua menenangkan dirinya dari tangisan dengan memberikan susu. Maka saat besar ketika stres, maunya makan. Demikian penjelasan dari Dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, dokter spesialis gizi dari RSCM, saat ditemui usai talkshow mengenai bahaya obesitas dengan PT Roche Indonesia di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu, 4 Juli 2012.

"Ada orang yang kalau stres tidak mau makan, namun ada juga kalau stres makannya banyak. Itu bisa jadi karena kebiasaan. Waktu dia kecil kalau sedih, mungkin ibunya menghiburnya dengan memberi makanan. Atau waktu bayi saat menangis, selalu diberikan susu. Jadi saat sudah besar, sudah terbentuk kalau stres harus makan," kata Inge.

Selain itu, lanjut Inge, saat stres hormon kortisol (hormon pemicu stres) meningkat, tujuannya untuk membentuk glukosa dalam tubuh. Kenaikan hormon kortisol juga dapat membentuk penyakit cushing (penyakit yang membuat gemuk). “Karena itulah, pola ini harus diubah,” tutupnya

Faktor Yang Menyebabkan Meningkatnya Nafsu Makan

Apakah Anda sulit mengontrol nafsu makan? Jika ya, mungkin secara tidak sadar Anda melakukan beberapa faktor yang dapat meningkatkan keiinginan untuk makan. Apa saja faktor tersebut?

1. Makan dengan Piring Berwarna Cerah
Tahukah Anda bahwa pemilihan warna pada dinding restoran atau pada peralatan makan bisa mempengaruhi nafsu makan seseorang? Ada sejumlah studi yang dilakukan pada bagaimana persepsi rasa dipengaruhi oleh warna. Studi menyimpulkan bahwa orang belajar dan menjadi akrab dengan kombinasi spesifik warna dan makanan. Kombinasi ini dapat mengubah persepsi dan menciptakan harapan tentang bagaimana bau dan rasa makanan.

Warna cerah seperti merah, oranye, kuning, dan toska (turquoise) dapat meningkatkan keinginan seseorang untuk makan lebih banyak. Misalnya, merah. Warna ini dapat meningkatkan laju pernapasan dan menaikkan tekanan darah, sehingga dapat meningkatkan nafsu makan. Sedangkan, kuning dapat meningkatkan konsentrasi, juga merangsang nafsu makan, karena hal ini berkaitan dengan kebahagiaan.

2. Kurang Tidur
Para paneliti dari Uppsala University di Swedia membuktikan, efek kurang tidur bisa mempengaruhi bagian otak yang mengatur rasa kenyang sekaligus nafsu makan. Efeknya adalah cepat lapar dan dalam jangka panjang bisa memicu kegemukan serta risiko diabetes.

"Pola tidur yang buruk dalam jangka panjang bisa memicu kegemukan. Karenanya sangat dianjurkan untuk tidur sedikitnya 8 jam dalam sehari agar berat badan selalu sehat," kata salah seorang peneliti, Christian Benedict seperti dikutip dari detikhealth.

3. Tertawa
Dr. Lee S. Berk dan Dr. Jerry Petrofsky dari Loma Linda University menemukan bahwa ada pengaruh antara tertawa dengan nafsu makan seseorang. Dalam penelitiannya, Berk memutarkan cuplikan video distress, dari 20 menit pertama film 'Saving Private Ryan'. Sementara untuk eustress, relawan dibebaskan memilih video lucu apa saja sesuai selera humor mereka, dengan durasi yang sama yakni 20 menit.

Dari pengamatan terhadap relawan yang menonton video distress, Berk tidak menemukan perubahan pada tekanan darah maupun kadar hormon. Sedangkan pada relawan yang menonton video eustress, tekanan darah dan kadar hormon berubah.

Perubahan tersebut adalah, kadar leptin turun sementara ghrelin meningkat. Menurut Berk, efek yang sama juga diperoleh ketika orang melakukan olahraga ringan yang disebut-sebut bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan.

Berk memang tidak menyimpulkan bahwa tertawa bisa meningkatkan nafsu makan. Namun menurutnya penelitian ini membuka kemungkinan untuk menemukan solusi pengatasan masalah nafsu makan, terutama bagi mereka yang tidak bisa rutin berolahraga.

4. Bertambahnya Usia
Ternyata menurut penelitian, semakin tua umur seseorang, nafsu makannya pun semakin bertambah. Itulah sebabnya mengapa semakin tua umur seseorang, berat badan semakin sulit dikontrol.

Hal tersebut dikemukakan oleh Dr. Zane Andrews dalam penelitiannya. Ia menemukan bahwa pada umur 25-50 tahun, terjadi ketidakimbangan saraf yang memberikan rasa lapar dan kenyang. Sehingga seringkali di usia-usia tersebut, seseorang tak dapat menahan pola makannya.

5. Terlalu Banyak Makanan Manis
Seperti yang dikutip dari Health, Dr. Zane Andrews juga menjelaskan bahwa semakin banyak gula dan karbohidrat yang dikonsumsi ternyata bukannya menimbulkan rasa kenyang, melainkan juga rasa lapar. Semakin banyak karbohidrat dan gula dalam tubuh akan merusak sel-sel yang dapat menimbulkan rasa kenyang.

Cara Agar Nafsu Makan Anak Bertambah

Widianti, 34 tahun, selalu pusing. Anaknya yang berusia 3 tahun 6 bulan susah makan. Muhammad Zidan yang tengah lincah-lincahnya ini tak bisa diam. Sebentar-sebentar berlari ke sana kemari atau terkadang menendang bola dan memainkan barang apa pun di sekitarnya. "Saking asyiknya bermain, dia kadang-kadang enggan diajak makan," kata Widia kepada Tempo, Selasa 22 Mei 2012.

Sadar akan pentingnya asupan nutrisi bagi sang buah hati membuat warga Cipadu, Tangerang, ini tak kurang akal untuk terus membujuk Zidan agar makan. Beragam cara dia lakukan agar Zidan mengurangi mobilitasnya. "Misalnya, sambil diajak nonton film kartun," kata Widia. "Jadi sambil dia nonton, sambil saya suapin makannya."

Membuat suasana menyenangkan saat si kecil makan memang sangat penting. Apalagi buat anak yang malas makan karena aktif. Namun kerap kali orang tua salah strategi.

"Sangat penting membiasakan balita untuk makan dengan mengunyah makanan tanpa terburu-buru, menelannya secara tenang, dan dalam keadaan yang menyenangkan," kata Saptawati Bardosono, dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saat dihubungi Tempo, Selasa 22 Mei 2012.

Meski begitu, Saptawati menuturkan bahwa mengajak anak makan sambil menonton televisi kurang tepat. Sebab, proses makan juga seharusnya digunakan sebagai ajang komunikasi antara ibu dan anak. Menurut dia, anak harus diajari tentang apa yang dia makan, sehingga dia memahami makanan yang mengandung gizi dan menyukainya. "Kalau sambil menonton televisi, fokus anak akan berpaling dengan apa yang dia tonton," kata Saptawati.

Cara yang bisa dilakukan, kata Saptawati, adalah dengan memberikan makan di sela-sela anak bermain. Ketika anak sedang bermain, ajak dia makan. Tidak masalah anak cuma beberapa menit makan dan tidak menyelesaikan makannya. Ketika anak kembali bermain, sang ibu menyiapkan selingannya. Yang penting, anak menerima tiga makanan utama dan selingan dengan kandungan kalori dan gizi yang lengkap.

"Makanan selingan bisa berupa susu ditambah buah, susu ditambah sereal, atau kue bikinan ibu," ujarnya.

Menurut Saptawati, melakukan pemaksaan agar anak makan harus dihindari. Cara tersebut akan membuat anak justru merasa stres dan akan merusak perkembangan mental mereka. Setiap individu, kata dia, memerlukan suasana yang menyenangkan, sukarela, dan tertarik untuk mengkonsumsi makanan. Selain tidak bagus secara psikologis, pemaksaan itu akan mempengaruhi proses pencernaan dan metabolisme zat gizi yang terkandung dalam bahan makanan.

Hal lain yang mesti diperhatikan orang tua untuk buah hatinya adalah pola makan yang sehat. Sebab, hal ini juga menyangkut pembentukan sikap sejak dini bagi anak. Kuncinya, kata Saptawati, orang tua harus kreatif dan ulet dalam mengenalkan kebiasaan makan sehat kepada anak agar terpenuhi standar gizi yang seimbang. Tiga hal yang harus diperhatikan bagi para orang tua, khususnya ibu, dalam membentuk pola makan sehat bagi anak, yaitu jumlah, jenis, dan jadwal makan.

Terkait dengan jumlah, makanan bagi si kecil harus sesuai dengan kebutuhan energi dan zat gizi anak menurut usia dan kondisi. Jenisnya pun harus beragam. Orang tua harus membiasakan diri menyediakan makanan yang beragam yang meliputi makanan pokok sebagai sumber energi, lauk-pauk sebagai sumber protein dan lemak, sayur dan
buah sebagai sumber vitamin dan mineral, serta susu sebagai sumber protein dan kalsium.

Adapun terkait dengan jadwal, orang tua harus membuat jadwal makan yang teratur untuk memastikan asupan energi dan zat gizi di setiap waktu tertentu.

Cara Meningkatkan Nafsu Makan Anak

Bila anak tidak mau makan, jangan terburu-buru memberi obat penambah nafsu makan. Coba lihat dulu, atau tanyakan kepada si anak kenapa dengan pola makannya yang agak bermasalah.
Bagi para ibu, jika anaknya sulit makan akan menjadi pikiran, kepala jadi pusing, hati pun jadi jengkel. Bayangkan saja untuk menghabiskan satu piring nasi/setengah porsi besera lauknya butuh satu jam atau lebih untuk melicinkan piringnya. Itu pun juga masih dipancing dengan berbagai cara, sambil bercerita, bermain, atau jalan-jalan di sekitar rumah untuk memancing perhatiannya agar cepat dikunyah dan ditelan makanannya.
Jadi bagaimana agar nafsu makan anak tidak bermasalah? Untuk penggunaan obat penambah nafsu makan bukanlah  satu-satunya jalan pintas yang harus ditempuh. Itu pun juga sebaiknya harus mengikuti dari saran dokter, karena banyak obat penambah nafsu makan justruk bisa berdampak tidak baik bagi kesehatan si anak.
Sebagian besar obat penambah nafsu makan yang ditarik dari peredaran memang termasuk bahan (obat) yang mengandung antihistamin. Tak jarang bahkan digabung dengan bahan lain yang justru berlawanan sifatnya. Efek yang ditimbulkan pun patut dicatat, mungkin anak jadi suka mengantuk, mulut kering, dan efek samping lainnya yang biasa ditimbulkan oleh antihistamin.
Selain itu, ada juga obat penambah nafsu makan yang justru menekan atau mengurangi pelepasan hormon pertumbuhan anak. Ini jelas berakibat tidak baik pada anak karena proses tumbuh kembangnya bisa terhambat. Untuk itu, hati-hati menggunakan obat penambah nafsu makan yang bisa dibeli bebas tanpa petunjuk dokter.
Upaya memakai berbagai jenis obat untuk mengatasi menurunnya nafsu makan anak , sedapat mungkin dijadikan sebagai cara yang terakhir. Selama masih dapat diatasi dengan cara lain, mengapa tidak dicoba dulu? sebab, mungkin saja si anak tidak mau makan karena merasa bosan dengan menu yang itu-itu saja.
Bukan hanya orang dewasa saja, anak pun juga punya selera dan makanan kegemaran. Jika si anak tidak mood untuk makan menu yang satu, coba disediakan menu yang kedua. Atau bisa juga ditambah dengan variasi, misal, jika telor, bisa telor dadar, ceplok, kecap, semur, orak-arik atau dengan variasi telor di buat seperti boneka dengan diberi mata, hidung, mulut maupun telinga dan rambut. Dan agar tidak membosankan, bisa juga diberi warna, aroma juga tempat makannya yang berbentuk lucu.
Sumber karbohidrat mungkin juga bisa dibuat bervariasi. Tidak hanya terus-terusan nasi, bisa juga diganti kentang, roti, macaroni yang dibuat sedemikian rupa sebagai pengganti nasi, yang penting kebutuhan energi anak terpenuhi karena mereka memerlukan sumber energi yang cukup banyak. Demikian juga dengan sumber protein dari ikan, daging, kuning telor, tempe ataupun tahu.
Sebenarnya cukup banyak cara yang bisa ditempuh orangtua untuk membantu membangkitkan selera makan anak. Lakukan dengan cara yang alami terlebih dahulu. Kalaulah memang dirasa perlu memberikan obat atau vitamin untuk membantu meningkatkan nafsu makannya, gunakan dalam batas wajar dan jangan berlebihan. Dan ingatlah, jangan sembarang memberikan obat atau vitamin agar aman, sebisa mungkin tanyakan pada ahlinya, agar para orangtua tenang dan nyaman.

Obat Herbal Penambah Nafsu Makan


PROLAHAP
KOMPOSISI
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb) 40%
Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) 25%
Brotowali (Tinospora crispa (L.)) 17,5%
Pepaya (Carica papaya, Linn.)) 10%
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) 7,5%
POM TR     :    103.313.051
KHASIAT
PROLAHAP berkhasiat untuk :
Menjaga dan mempertahankan stamina tubuh
Meningkatkan kekebalan tubuh
Meningkatkan nafsu makan
Menjaga kestabilan gula darah
Membantu memperlancar pencernaan
KEGUNAAN
Meningkatkan nafsu makan
Menjaga dan mempertahankan stamina tubuh
Meningkatkan kekebalan tubuh
Menjaga kestabilan gula darah
Membantu memperlancar pencernaan
ATURAN MINUM
Dewasa, 2 x 2 kapsul sehari, diminum pagi dan malam
Anak-anak (diatas 10 tahun), 2 x 1 kapsul sehari, diminum pagi dan malam

Untuk Keterangan Lebih Lanjut Klik Disini

Penyebab Hilangnya Nafsu Makan

Hilang nafsu makan umumnya dialami orang sakit. Tapi hilang nafsu makan tak melulu karena sakit bisa juga akibat efek samping beberapa obat termasuk gangguan makan karena ingin menaikkan atau menurunkan berat badan.

Padahal nafsu makan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi dan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tapi kondisi tertentu kadang membuat orang kehilangan nafsu makannya.

Nafsu makan merupakan sistem regulasi yang kompleks, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan energi dan gizi tubuh. Banyak faktor yang terlibat dalam menciptakan dan mempertahankan nafsu makan untuk berat badan ideal.

Masalah nafsu makan dapat berupa kelebihan nafsu makan (hyperphagia) dan kekurangan nafsu makan (anoreksia) yang menyebabkan kenaikan dan penurunan berat badan yang cepat.

Hilang nafsu makan alias anoreksia kadang sering digunakan untuk menunjukkan istilah gangguan makan. Anoreksia adalah menurunnya keinginan, sensasi atau rangsangan untuk makan.

Hal ini bisa disebabkan oleh gejala penyakit, gangguan atau kondisi yang mungkin memerlukan perhatian medis yang mencegah sistem pembuangan dari tubuh.

Yang tak bisa dipisahkan dari masalah hilangnya nafsu makan adalah sistem percernaan. Seperti dilansir dari Healthblurbs, Senin (10/5/2010), beberapa masalah pencernaan yang menyebabkan hilangnya nafsu makan yaitu:


  1. Maag
  2. Radang perut
  3. Divertikulitis (radang atau infeksi satu atau lebih divertikula dalam saluran pencernaan)
  4. Penyakit Crohn
  5. Sindrom iritasi usus
  6. Kolitis ulseratif (luka atau peradangan pada usus besar)

Infeksi juga dapat menyebabkan orang tidak lapar dan kehilangan nafsu makan. infeksi yang menyebabkan hilangnya nafus makan bisa merupakan penyakit akut atau penyakit kronis yang disebabkan oleh virus, bakteri, parasit atau jamur, antara lain:

  1. Influenza
  2. Penyakit gondok
  3. Sipilis
  4. Pneumonia
  5. Cacar air
  6. Radang tenggorokan
  7. Demam kuning
  8. HIV/AIDS
  9. Demam tipus
  10. Cacingan (akibat cacing tambang)
  11. Keracunan makanan (E. coli enteritis)
  12. Penyakit coxsackie

Atau bahkan disebabkan oleh penyakit-penyakit yang cukup parah seperti:

  1. Sirosis
  2. Hepatitis
  3. Limfoma
  4. Kelumpuhan jantung
  5. Penyakit hati
  6. Radang usus buntu
  7. Gagal ginjal
  8. Panyakit Addison
  9. Rheumatoid arthritis
  10. Gagal ginjal kronis
  11. Kanker (paru-paru, hati, ginjal, ovarium, serviks, lambung, dan pankreas)

Hilang nafsu makan juga disebabkan oleh efek samping beberapa obat seperti kokain, morfin, antibiotik, amfetamin, methamphetamine, obat kemoterapi, obat batuk dan hidung tersumbat (dekongestan).

Beberapa kondisi psikologis, diet dan gaya hidup juga merupakan faktor terkait yang menyebabkan hilangnya nafsu makan, yaitu:

  1. Stres
  2. Depresi
  3. Anemia
  4. Alkohol
  5. Migrain (sakit kepala sebelah)
  6. Kekurangan vitamn B12
  7. Kehamilan (trimester pertama)

Jika Anda mengalami hilang nafsu makan dalam jangka waktu panjang atau beberapa hari, pertimbangkan untuk mengonsumsi multivitamin, untuk memastikan tubuh tetap sehat

Penyebab Nafsu Makan Menurun

Berbicara tentang nafsu makan hal terpenting yang harus diperhatikan adalah  jangan sampai sinyal makan atau sinyal lapar  yang dikeluarkan otak, yang menunjukkan seseorang harus makan, tidak sampai  mempengaruhi orang tersebut—–terutama anak-anak——– bersegera untuk makan atau diberi makan, demikian sebaliknya sinyal kenyang yang muncul, seharusnya membuat seseorang ——-terutama untuk orang dewasa——- berhenti makan tetapi yang bersangkutan terus makan dengan pola yang tidak teratur.
Persoalan nafsu makan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya inilah yang menjadi fokus dalam tulisan ini, Pertama, masalah ibu-ibu ketika memberikan makan kepada anak-anaknya yang kesulitan makan untuk meningkatkan berat badan anaknya yang tidak naik, dan Kedua; masalah bagi orang dewasa ketika mengalami kesulitan dalam mengendalikan berat badan agar selalu berada dalam posisi ideal.
Dari persoalan ini penulis mencoba  menulis topik tentang nafsu makan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dikutip dari berbagai sumber dan disederhanakan  agar sesuai dengan pemahaman pembaca dari berbagai kalangan terutama keluarga yang mempunyai anggota keluarga bermasalah dengan nafsu makannya.
Nafsu makan dalam tinjauan gizi seimbang, dapat dikatakan baik dan dan dapat juga dapat dikatakan tidak baik, bila nafsu makan dikatakan baik maka proses makan guna memenuhi kebutuhan gizi tubuh terutama keseimbangan energi akan berjalan maksimal. Namun jika  nafsu makan dikatakan tidak baik, ada dua hal kemungkinan akan terjadi, pertama ; nafsu makan yang berlebihan (rakus) dan yang kedua ; adalah nafsu makan berkurang atau hilang.
Nafsu makan yang berlebihan (terlihat rakus) artinya  intake makanan akan melebihi kebutuhan tubuh akibatnya adalah peningkatan berat badan yang tidak dikehendaki dan beberapa akibat lainnya.  Sebaliknya nafsu makan berkurang/hilang akan mengakibatkan penurunan berat badan yang tidak dikehendaki dan beberapa akibat lainnya, kemungkinan kedua ini sering dikatakan sebagai kesulitan makan (Picky Eaters) yang mana penyebabnya sangat dipengaruhi oleh gangguan proses makan (fisiologis) dan pengaruh psikologis.
Konsep alur pikir untuk mempermudah pemahaman nafsu makan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Gangguan proses makan —tidak mau makan atau menolak makan —— merupakan gangguan konsumsi makan atau minum dengan jenis dan jumlah sesuai usia secara fisiologis, mulai dari membuka mulutnya tanpa paksaan, mengunyah, menelan hingga sampai terserap di pencernaan secara baik tanpa paksaan dan tanpa pemberian vitamin dan obat tertentu. Jadi gangguan  dalam proses makan itu sendiri adalah gejala atau tanda adanya penyimpangan, kelainan dan penyakit yang sedang terjadi pada tubuh seseorang.
Sedangkan pengaruh psikologis berhubungan dengan perilaku makan yang kadang ditentukan oleh kondisi lingkungan, social dan mental yang dapat dikendalikan secara sadar misalnya kebiasaan makan dalam sehari, makan karena kelezatan makanan yang disajikan dengan meningkatkan selera, kondisi stress, cemas dan depresi yang dengan mudah mengubah pola makan.
Sebenarnya nafsu makan itu berhubungan dengan sinyal syaraf  yang mempengaruhi Hormon dan enzim ketika lambung kosong atau terisi. Nafsu Makan juga dapat terjadi pada tingkat sensor selera pada lidah termasuk lambung dan adanya sinyal lapar dari otak.
Proses dimulai ketika syaraf pada lambung dan usus dimana otak menerima informasi isi pencernaan dari lambung dan usus dan metabolisme zat-zat makanan dari hati, termasuk adanya peningkatan kosentrasi glukosa setelah makan menyebabkan adanya rangsangan dari sekitar lambung dan usus ke beberapa jaringan syaraf, informasi rangsang ini kemudian diteruskan ke hipothalamus yang berada di otak
Ada dua  daerah sinyal syaraf di hipothamus (otak) yang berperan dalam nafsu makan (respon makan) yaitu  daerah yang disebut dengan pusat kenyang (satiety sistem) dan daerah  yang disebut dengan pusat lapar atau pusat makan (feeding sistem).
Beberapa ahli  kedokteran dan kesehatan tentang nafsu makan menjelaskan, ada beberapa input sinyal yang berperan dalam pengaturan dua daerah nafsu makan (respon makan) tersebut dan akan menghasilkan perilaku makan yang sesuai kebutuhan tubuh  Input-input sinyal tersebut diantaranta Kader Leptin, Ghrelin, Distensi Gastrointesyinal, Sekresi Colecistokinin dan tingkat pemakain glukosa dan sekresin insulin. Masing-masing dapat dijelas sebagai berikut :

Kadar Leptin

Leptin adalah hormone yang dihasilkan oleh sel di jaringan adiposa (jaringan lemak). Kadar leptin meningkat sebanding dengan banyaknya simpanan lemak trigeliserida di jaringan lemak. Semakin banyak cadangan lemak semakin banyak leptin yang disekresi, keberadaan leptin ini akan menyebabkan penekanan keinginan untuk makan. Semakin banyak kadar leptin maka keinginan makan semakin berkurang, sebaliknya semakin sedikit kadar leptin maka keinginan makan semakin besar. Fungsi utama hormon ini adalah kontrol makan terutama menyangkut gangguan makan terutama kegemukan.

Kadar Ghrelin

Ghrelin merupakan stimulant nafsu makan, terbanyak di produksi di lambung, ghrelin mampu  menyebabkan peningkatan asupan makanan dan mengurangi pemakaian cadangan lemak. Grelin berfungsi  juga sebagai stimulan sekresi hormon pertumbuhan (Growth Hormone), pemasukan makanan dan penambahan berat badan. Sekresi ghrelin meningkat pada  kondisi  keseimbangan energy negative misalnya kelaparan, anoreksia nervosa dan lain-lain. Dan sebaliknya kadar Ghrelin menurun pada kondisi keseimbangan energy positif seperti setelah makan, hiperglikemia dan obesitas.

Distensi Gastrointestinal

Ketika lambung dan usus terisi oleh makanan maka syaraf-syaraf yang berada di lambung dan usus akan terangsang, sinyal rangsangan syaraf tersebut di bawah ke inti syaraf pencernaan, nantinya akan disampaikan ke pusat pengaturan nafsu makan di otak (Hipothalamus). Ada dua sinyal balik yang akan di keluarkan oleh otal yaitu sinyal kenyang dan sinyal lapar. Dalam keadaan Distensi Gastrointestinal atau ketika lambung dan usus terisi, maka otak akan mengeluarkan sinyal kenyang, sebaliknya jika lambung dan usus dalam keadaan kosong, maka otak akan mengeluarkan sinyal lapar atau sinyal makan.

Sekresi Colecistokinin (CCK)

Sekresi Colecistokinin (CCK) adalah sekresi hormon dari mukosa dinding usus (duodenum)  pada saat pencernaan makanan yang mengandung lemak. Adanya sekresi Colecistokinin menunjukkan sinyal kenyang. CCK juga dapat menyebabkan peningkatan hormon serotonin di hypothalamus. Serotonin adalah hormon yang berhubungan dengan perasaan tenang (nyaman), dalam hal makan  akan mendukung perasaan nyaman setelah makan.

Tingkat pemakaian glukosa dan sekresi insulin

Adanya insulin akan menurunkan kadar glukosa darah menyebabkan beraktifnya syaraf yang menyebabkan  timbulnya keinginan untuk makan. Artinya  glukosa darah  tersedia ketika  sedang diserap   dari saluran pencernaan maka akan muncul rasa kenyang, sebaliknya setelah selesai penyerapan terjadi penurunan penggunaan glukosa oleh sel  yang membangkitkan rasa lapar.
Dari uraian di atas maka dapat diambil beberapa  faktor yang mempengaruhi nafsu makan dan berpengaruh pada perilaku makan seseorang  yaitu
  1. Keadaan sinyal syaraf  yang berhubungan dengan hormon dan enzim ketika lambung kosong atau terisi, harus dalam keadaan berfungsi dengan baik.
  2. Banyak sedikitnya  hormon (Leptin, Ghrelin, Insulin dan Colecistokinin) dan keadaan sel-sel jaringan sekresinya tidak dalam keadaan  rusak
  3. Distensi Gastrointestinal  atau proses pengisian makanan dari mulut  ke lambung dan usus berjalan dengan normal dan wajar secara fisiologis.
  4. Psikologis dan lingkungan berhubungan dengan perilaku makan yang kadang ditentukan oleh kondisi lingkungan, social dan mental yang dapat dikendalikan secara sadar.
  5. Gangguan pada proses makan yaitu gejala atau tanda adanya penyimpangan, kelainan dan penyakit yang sedang terjadi pada tubuh seseorang.
Hal terpenting yang harus diperhatikan dari nafsu makan adalah  jangan sampai sinyal makan atau sinyal lapar yang dikeluarkan otak  menunjukkan seseorang harus makan tidak sampai  mempengaruhi orang tersebut bersegera untuk makan, demikian sebaliknya sinyal kenyang yang muncul, seharusnya membuat seseorang berhenti makan tetapi yang bersangkutan terus makan dengan pola yang tidak teratur.
Berikut ini beberapa pengaturan perilaku makan yang dapat mempengaturuhi nafsu makan agar sesuai dengan proses makan guna memenuhi kebutuhan gizi tubuh terutama keseimbangan energi  yang terjadi dalam tubuh :
  1. Penganturan Pola Makan yaitu dengan makan yang teratur, ketika lapar  segera makan dan ketika kenyang  segera berhenti.
  2. Tingkat Pengosongan lambung dan usus, yaitu jangan biarkan lambung  dan usus  tidak terisi dalam jangka waktu tertentu, Makan serat dan tersimpan  lama di lambung hanya untuk orang-orang yang mempunyai kelebihan berat badan.
  3. Tingkat Kekenyangan  yaitu dengan memperhatikan  keseimbangan jenis makanan (Gizi Seimbang), makanan berlemak  yang enak/lezat   normalnya diberikan seimbang dengan jenis makanan lainnya.
  4. Memperhatikan  atau memperbaiki keadaan (gangguan) nafsu makan yaitu akibat  dari gangguan saluran cerna, penyakit infeksi akut atau kronis (TBC, cacing, dll), alergi makanan, intoleransi makanan, stress dan sebaginya.